Jumat, 24 April 2009

Rino Herman: Skateboard Bukan Olahraga Mahal


PADANG-Skateboard terkadang identik dengan olahraga mahal yang digandrungi kalangan berduit. Dengan harga perlengkapan pendukung yang nilainya di atas ratusan ribu, tak jarang kalau olahraga ini belum terlalu merakyat.

Hanya saja, anggapan itu tidak semuanya benar. Rino Herman (22), rider-sebutan bagi pemaian skate-asal Padang membantah bila olahraga yang digemarinya identik dengan kalangan borjuis.

Menurut Rino keseluruhan papan skateboard memang mahal, tapi itu bisa diangsur. "Harga item-item skateboard bervariasi, ada yang mahal dan ada yang murah," ujarnya. Rino yang sempat tampil di kejuaraan Asia ini mengakui, untuk satu papan skate, bisa diperoleh dengan harga beragam tergantung jenis.

Secara keseluruhan, ujarnya, harga perlengakapan bagi rider mulai dari Rp 45 ribu hingga Rp 750 ribu. Papan bisa diperoleh seharga Rp 500 ribu sampai Rp 650 ribu; Grip (seperti ampalas) harganya Rp 65 ribu sampai Rp 90 ribu; Dulf (baut) harganya antara Rp 45 ribu sampai Rp 90 ribu; Track harganya Rp 450 ribu sampai Rp 750 ribu; Well antara Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu; dan Bering (Kulahar) antara Rp 250 ribu sampai Rp 500 ribu.

"Intinya adalah kemauan," ujar Rino singkat. Menurut Rino, di Padang semua peralatan tersebut bisa dibeli di Substance dan Point Break. Rino sempat mengukir prestasi di olahraga ini secara nasional maupun internasional.

Bahkan, ia sempat menduduki peringkat 17 Asia. Tak hanya Rino, salah seorang rider asal Padang lainnya juga sering menyabet gelar juara saat kejuaraan nasional. Absar (20) pernah tampil sebagai juara III pada kejuaraan Skateboard tingkat nasional di Samarinda kelas street.

"Rider Padang cukup disegani di tingkat nasional maupun Asia," ujar Absar. Untuk menjaga kekompakan dan kebersamaan antara pemain Skateboard di Padang, mereka membentuk wadah yang dinamai Minang Skateboarding Association (MSA). Komunitas ini berdiri pada tanggal 21 Juni 2008 dan diketuai olah Budi.

"Komunitas ini terbuka buat siapa saja yang tertarik dengan skateboard," ujar Rino, seorang pendiri MSA. Menurut Rino, sebutan untuk tempat bermain Skateboard adalah Mini Skate Park.

Mini Skate Park terdiri dari Mini Remp (Tempat bermain yang berbentuk besi melengkung), Mini Remp Pyramid (Buat Ngetrik, menambah power dan belajar melompat), Besi Rel (Setiap para skate harus belajar disini, buat menjaga keseimbangan), Box (belajar trik), dan Bank (belajar mengangkat papan skate dari lantai ke atas).


Menurutnya, ada sejumlah gaya yang sering digunakan para pemain skateboard di Simpang Karya, yakni Street Skateboard (Tricki) yaitu trik pakai kaki dan Street Mini Rem (Pakai Koping) yaitu besi di mini rem. "Itu adalah gaya-gaya umum yang dikenal dalam skateboard," ujar Rino.


Rino memang bisa dibilang cukup beruntung dalam olah raga ekstrim ini. Dia tidak memikirkan lagi soal mahalnya harga perelngkapan olah raga yang digemarinya. Rino mengaku memiliki sponsor pribadi.


Dengan berbagai penghargaan dan prestasi, Rino sekarang disponsori oleh Substance dan Volkom. "Lumayanlah, sponsor biayai untuk ikut kejuaraan maupun untuk merawat sejumlah peralatan," singkatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar